Jumat, 28 September 2012

Ancaman ledakan penduduk di Indonesia masuki fase serius

Keterangan Foto
Foto 1 :
Ketua DPD RI Irman Gusman memberikan sambutan dalam Seminar Nasional bertema “Antisipasi Ancaman Ledakan Penduduk Era Otonomi Daerah dengan Peran Klinik Dalam Pelayanan Kontrasepsi”, yang juga diadakan bertepatan dengan Hari Kontrasepsi se-Dunia di Gedung BKKBN
Foto 2 :
Ketua DPR RI Irman Gusman (tengah) saat memberikan keterangan pers dalam rangka peringatan Hari Kontrasepsi se-Dunia bersama dengan Anggota DPD RI Budi Doku (paling kiri), Ketua Ikatan Dokter Indonesia Dr. Dr. Priyo Sidipratomo (ketiga dari kiri), Deputi KB Kesehatan Reproduksi BKKBN, Dr. Yulianto Wicaksono, Spog (kedua dari kanan) dan Direktur Utama PT. ASKES, I Gede Subawe (paling kanan)

Foto 3 :
Berfoto bersama usai memberikan keterangan pers.

Foto 4 :
Ketua DPD RI Irman Gusman menjadi keynote speaker dalam Seminar Nasional bertema “Antisipasi Ancaman Ledakan Penduduk Era Otonomi Daerah dengan Peran Klinik Dalam Pelayanan Kontrasepsi”, yang juga diadakan bertepatan dengan Hari Kontrasepsi se-Dunia di Gedung BKKBN

SIARAN PERS DPD RI
DPD RI : Ancaman ledakan penduduk di Indonesia masuki fase serius
Ancaman ledakan penduduk di Indonesia perlu penanganan serius. Hal ini disampaikan Ketua DPD RI, Irman Gusman saat menjadi pembicara dalam Seminar Nasional bertema “Antisipasi Ancaman Ledakan Penduduk Era Otonomi Daerah dengan Peran Klinik Dalam Pelayanan Kontrasepsi”, yang juga diadakan bertepatan dengan Hari Kontrasepsi se-Dunia di Gedung BKKBN, Jakarta (25/9).
Irman mengatakan ledakan penduduk ke depan harus segera diantisipasi agar tidak memberikan dampak (cost) yang besar bagi masa depan umat manusia. Ancaman ledakan penduduk tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah saja, tetapi juga menjadi tanggung jawab seluruh stakeholder, seperti BKKBN, Kementerian Kesehatan, ASKLIN, pemerintah daerah dan masyarakat.
Lanjutnya, sebagai negara besar, Indonesia memiliki potensi ledakan penduduk dimana dari jumlah penduduk saat ini sebesar 237,6 juta jiwa diperkirakan akan meledak menjadi 350,8 juta jiwa pada tahun 2050. Sehingga pada saat itu, diprediksi dari 28 manusia di dunia satu orang tersebut adalah penduduk Indonesia. Namun jika dikendalikan laju pertumbuhannya, diperkirakan penduduk Indonesia pada tahun 2050 hanya sebesar 300,7 juta jiwa.
“Laju pertumbuhan pendudukan yang tidak terkendali antara lain akibat penyebaran penduduk yang tidak merata, masih rendahnya kesadaran masyarakat akan pentingnya program KB dan rendahnya kualitas pendidikan”, ujar Irman.
Irman menambahkan DPD RI mendukung sepenuhnya upaya pengendalian penduduk melalui Program Keluarga Berencana. Program KB ini harus didorong, tidak saja untuk mengendalikan laju pertumbuhan penduduk, tetapi yang juga penting adalah membantu meningkatkan kualitas penduduk Indonesia.
“Hal ini bisa dilakukan dengan melakukan sosialisasi dan assessment pada masyarakat secara terus menerus secara berkeseinambungan dan sistematis agar masyarakat memiliki kesadaran betapa pentingnya program pengendalian laju pertumbuhan penduduk”, ujar Irman.
Karena itu, perlu didorong  revitalisasi peran BKKBN  dalam memberikan supervise, pelatihan dan perencanaan bagi daerah untuk ikut serta secara aktif dalam mengendalikan penduduk. DPD RI yakin bahwa upaya serius berbasis daerah akan memberikan terobosan baru dalam upaya pengendalian penduduk melalui Program Keluarga Berencana.
Menurut Irman, program KB ini senada dengan salah satu visi DPD RI yakni mendorong kebijakan nasional dalam rangka meningkatkan kualitas hidup masyarakat Indonesia. Untuk itu, DPD RI juga serius mendukung peningkatan sumberdaya manusia berbasis pemberdayaan daerah diantaranya dengan mendorong pendidikan berbasis core business daerah, pendidikan keterampilan dan pendidikan berbasis kompetensi dan pembangunan karakter. ***
1. 

4 File telah Dilampirkan| 1,7MB
Lihat SlideDownload Semua

Tidak ada komentar:

Posting Komentar