Selasa, 23 Oktober 2012

Golkar Dukung Amandemen Untuk Penguatan DPD


Jakarta,  22 Oktober 2012


            Ketua Umum Partai Golkar, Aburizal Bakrie menyatakan dukungannya terhadap amandemen UUD 1945 secara komprehensif termasuk di dalamnya yang terkait dengan penguatan fungsi dan kewenangan DPD RI. Pernyataan tersebut disampaikan oleh Aburizal setelah ada permintaan oleh anggota DPD RI soal ketegasan sikap Golkar mengenai amandemen, dalam Sidang Dengar Pendapat (SDP) Ketua Umum Partai Golkar dan Kelompok DPD di MPR RI di Ruang GBHN, Kompleks Parlemen Senayan Jakarta, Senin (22/10).
Sidang Dengar Pendapat tersebut dihadiri oleh Ketua DPD RI Irman Gusman, Ketua Kelompok DPD di MPR RI Bambang Soeroso dan sejumlah anggota DPD RI. Sementara, Ketua Umum Partai Golkar, Aburizal Bakrie didampingi oleh Idrus Irham (Sekjen Partai Golkar), Hajriyanto Tohari dan Rully Chairul Azwar (Ketua DPP Partai Golkar).
Aburizal melanjutkan, dukungan Partai Golkar terhadap amandemen UUD 1945 juga diikuti dengan berbagai kajian dan syarat, yaitu apa yang dikerjakan oleh DPR dan DPD sebaiknya tidak tumpang tindih. ”Kalau tumpang tindih dan melakukan hal yang sama, belum waktunya”, tegas Aburizal Bakrie.
            Syarat yang kedua, amandemen harus dipelajari lebih lanjut dan diwaspadai. ”Jangan amandemennya asal, jangan mengembalikan lagi presiden seumur hidup, jangan sampai ada penumpang gelap dalam amandemen, kalau untuk penguatan DPD, saya setuju”, kata Aburizal.

Posisi DPD Mendorong Pemerataan
Dalam pembukaan sidang tersebut, Irman Gusman mengatakan bahwa perlu ada evaluasi total dalam struktural bangsa. Pertama adalah bidang otonomi daerah, yaitu bagaimana sistem otonomi daerah yang belum diatur di UUD. Kedua, masalah keistimewaan yang menjadi polemik, yaitu adanya perbedaan pandangan bagaimana keistimewaan itu dilihat. ”DPD mendukung penetapan karena itulah keistimewaan, di UUD antara satu ayat di pasal dengan pasal yang lain ada kontradiksi, karena itulah yang harus diperbaiki”, ujar Irman Gusman.
            Selanjutnya Irman mengatakan bahwa yang harus kita bangun adalah semangat sistem presidensial dan juga perbaikan dalam sistem perwakilan.  
            Aburizal Bakrie menjawab tantangan dalam membangun Indonesia agar lebih sejahtera dengan cara menggagas Catur Sukses. Gagasan Catur Sukses meliputi, pertama pertumbuhan ekonomi. Aburizal mengungkapkan bahwa pertumbuhan ekonomi saat ini masih perlu ditingkatkan untuk mendorong tumbuhnya kesejahteraan rakyat secara lebih baik. “Pertumbuhan ekonomi hendaknya tidak hanya dibentuk oleh segelintir orang, melainkan oleh mayoritas masyarakat,” ucap Aburizal.
            Kedua, Pemerataan Pembangunan dan Kesejahteraan. Ical mengatakan pemerataan kesejahteraan rakyat dan pembangunan perlu terus menerus diperjuangkan. “Bila kurang perhatian terhadap aspek pemerataan, maka akan terjadi kecemburuan sosial yang kemudian berkembang menjadi konflik sosial”, kata Aburizal.
            Ketiga, Stabilitas Sosial dan Keamanan. Hal ini merupakan masalah pokok yang harus ditangani secara baik di era demokratis saat ini. Keempat, Nasionalisme Baru Indonesia.
Selanjutnya Ical mengatakan dalam konteks ke-Indonesiaan saat ini, peran DPD RI sangat penting dan strategis. Posisi DPD sangat menentukan keberhasilan dan kemajuan pembangunan daerah, terutama mendorong pemerataan. ”Dalam konteks ini, usulan Amandemen Kelima UUD 1945 yang antara lain berisi penguatan fungsi dan kewenangan DPD RI merupakan langkah strategis pada periode saat ini”, tegas Aburizal.

Siaran pers ini dikeluarkan secara resmi oleh
Bidang Pemberitaan dan Media Visual
Sekretariat Jenderal DPD


Penanggungjawab:
Maria Linda W


Tidak ada komentar:

Posting Komentar